Mengenal Pertumbuhan Gigi Anak balita
Info Sehat - Gigi susu mulai tumbuh pada usia anak sekitar 7-8 bulan, dan akan terus tumbuh sampai usia 2,5 tahun. pada usia 6-13 tahun atau lebih, gigi dewa*sa akan tumbuh untuk menggantikan gigi susu. Gigi susu ini kecil-kecil sesuai dengan bentuk mulut anak kecil; rahang terus tumbuh dan gigi dewa*sa harus cukup besar untuk mengisinya. Gigi dewa*sa juga harus cukup kuat untuk terus bertahan sepanjang hidup seorang manusia. Fungsi gigi susu sama dengan fungsi gigi dewa*sa, yaitu untuk mengunyah makanan.
Gigi susu juga membantu pembentukan rahang ( bila tidak ada gigi susu, rahang akan tetap kecil, akibatnya gigi dewa*sa yang tumbuh kemudian akan saling berdesakan ). Itulah sebabnya perawatan gigi susu juga sama pentingnya dengan perawatan gigi tetap ( permanen ), perlu di bersihkan setiap hari dan ditambal bila berlubang.
Tahap pertumbuhan gigi susu, yang pertama kali adalah gigi seri, kemudian diikuti dengan geraham pertama dan gigi taring pada tahun kedua. Geraham kedua tumbuh selama tahun ketiga. Biasanya gigi bawah tumbuh lebih dahulu daripada gigi atas, dan proses pertumbuhan gigi pada anak perempuan lebih cepat dibanding anak laki-laki.
Bayi dikatakan menderita ketika gigi susunya tumbuh, karena selama kira-kira 2 tahun pertama sejak dilahirkan bayi sudah terserang infeksi. Infeksi inilah yang menimbulkan berbagai gejala nyeri. Selain itu, bayi juga harus belajar menyesuaikan diri dengan dunia orang dewa*sa yang bagi dia begitu kompleks dan membingungkan. Akibatnya, ia begitu frustasi, mudah rewel, tidak dapat tidur, demam, mual, dan muntah-muntah. Mereka belum dapat membedakan antara kesulitan fisik dengan kesulitan emosi. Jadi gigilah yang dikambing hitamkan. Tidak dapat dipastikan bahwa tumbuh gigi itu nyeri.
Gejala yang dapat dihubungkan langsung dengan tumbuhnya gigi susu ialah ngiler ( berliur ) atau pipi di atas gigi yang sedang tumbuh memerah; mungkin giginya tajam, untuk ini obat penawar nyeri dapat menolong. Tetapi gejala-gejala lain seperti muntah-muntah, napas berbunyi “ngikik”, batuk-pilek, dan demam harus di beri perawatan yang serius dan tidak boleh dianggap hanya sebagai akibat tumbuh gigi.
Gigi susu juga membantu pembentukan rahang ( bila tidak ada gigi susu, rahang akan tetap kecil, akibatnya gigi dewa*sa yang tumbuh kemudian akan saling berdesakan ). Itulah sebabnya perawatan gigi susu juga sama pentingnya dengan perawatan gigi tetap ( permanen ), perlu di bersihkan setiap hari dan ditambal bila berlubang.
Tahap pertumbuhan gigi susu, yang pertama kali adalah gigi seri, kemudian diikuti dengan geraham pertama dan gigi taring pada tahun kedua. Geraham kedua tumbuh selama tahun ketiga. Biasanya gigi bawah tumbuh lebih dahulu daripada gigi atas, dan proses pertumbuhan gigi pada anak perempuan lebih cepat dibanding anak laki-laki.
Bayi dikatakan menderita ketika gigi susunya tumbuh, karena selama kira-kira 2 tahun pertama sejak dilahirkan bayi sudah terserang infeksi. Infeksi inilah yang menimbulkan berbagai gejala nyeri. Selain itu, bayi juga harus belajar menyesuaikan diri dengan dunia orang dewa*sa yang bagi dia begitu kompleks dan membingungkan. Akibatnya, ia begitu frustasi, mudah rewel, tidak dapat tidur, demam, mual, dan muntah-muntah. Mereka belum dapat membedakan antara kesulitan fisik dengan kesulitan emosi. Jadi gigilah yang dikambing hitamkan. Tidak dapat dipastikan bahwa tumbuh gigi itu nyeri.
Gejala yang dapat dihubungkan langsung dengan tumbuhnya gigi susu ialah ngiler ( berliur ) atau pipi di atas gigi yang sedang tumbuh memerah; mungkin giginya tajam, untuk ini obat penawar nyeri dapat menolong. Tetapi gejala-gejala lain seperti muntah-muntah, napas berbunyi “ngikik”, batuk-pilek, dan demam harus di beri perawatan yang serius dan tidak boleh dianggap hanya sebagai akibat tumbuh gigi.
0 Response to "Mengenal Pertumbuhan Gigi Anak balita"
Post a Comment