Mengenal Tanda dan Gejala Meningitis

Mengenal Tanda dan Gejala Meningitis - Meningitis adalah imflamasi dari  meninges ( membran yang mengelilingi otak dan medula spinalis ) dan disebabkan oleh organisme bakteri atau jamur. Tipe meningitis termasuk aseptik, septik, dan tuberkulosis. meningitis aseptik mengacu pada meningitis yang disebabkan oleh bakteri mis, basilus influenza. Meningitis tuberkulosis disebabkan oleh basilus tuberkel. Infeksi meningeal umumnya berawal dari satu atau dua cara ; baik melalui aliran darah akibat infeksi lain ( selulitis ) atau oleh ekstensi langsung ( setelah cedera traumatik pada tulang wajah ). Dalam kasus yang jumlahnya kecil penyebab meningitis adalah iatrogenik atau sekunder akibat prosedur invasif ( pungsi lumbal ) atau alat bantu ( alat pemantau TIK ).

Meningitis Bakterial


Meningitis bakterial merupakan bentuk yang paling signifikan. Bakteria yang paling umum menyerang adalah Neisseria meningitis ( meningitis meningokokal ), Streptococcus pneumonie ( pada orang dewasa ), dan Haemoplillus Influenzae ( pada anak-anak dan dewasa muda ). Ketiga organisme ini bertanggung jawab terhadap 75% kasus meningitis.

Cara penularannya adalah kontak langsung, termasuk droplet dan rabas dari hidung dan tenggorok karier atau individu terinfeksi. Meningitis bakterial mulai sebagai suatu infeksi orofaring dan diikuti dengan septikemia, yang meluas ke meningen otak dan region bagian atas medula spinalis.

Manifestasi Klinis

  • Gejala yang timbul merupakan akibat dari infeksi dan peningkatan tekanan intrakranial ( TIK ).
  • Sakit kepala dan demam merupakan gejala awal yang seing timbul.
  • Perubahan tingkat kesadaran berkaitan dengan tipe bakteri yang menyerang.
  • Disorientasi dan kerusakan memori ( ingatan ) merupakan hal yang umum terjadi pada awal penyakit.
  • Letargi, tidak memberikan respons, dan koma dapat berkembang sejalan dengan perkembangan penyakit.

 

Tanda-tanda Iritasi Meningeal

  1. Rigiditas nukhal ( kaku kuduk ) merupakan tanda dini.
  2. Tanda kernig positif: ketika berbaring dengan paha difleksikan pada abdomen, tungkai tidak dapat ekstensi sempurna.
  3. Tanda Burdzinski positif: saat leher fleksi, maka diikuti juga dengan fleksi lutut dan panggul; saat dilakukan fleksi salah satu ekstremitas bawah secara pasif, gerakan serupa juga tampak pada ekstremitas yang berlawanan.
  4. Fotofobia

 

Kejang dan Peningkatan TIK

  • Kejang terjadi sekunder akibat area fokal dari kepekaan rang*sang kortikal.
  • Tanda-tanda peningkatan TIK: pelebaran tekanan nada dan bradikardia, ketidakteraturan pernapasan, sakit kepala, muntah, dan depresi tingkat kesadaran.
Ruam Kulit ( Neisseria Meningitidis ) : berkisar dari ruam petekie dengan lesi purpurik sampai area ekimosis.

Meningitis Meningokokal

Sepuluh persen terjadi dengan infeksi hebat, dengan tanda septikemia parah. Awitan mendadak, Lesi purpurik meluas ( pada wajah dan ektermitas ), Syok dan tanda koagulopati intravaskular diseminata ( KID ), kematian dapat terjadi dalam beberapa jam dari awitan infeksi.

Evaluasi Diagnostik

organisme yang menyerang biasanya diidentifikasi melalui pemeriksaan kultur cairan serebro spinalis dan darah.

Penatalaksanaan

  • Terapi antimikrobial : penisillin, ampisillin, atau kloramfenikol, atau sefalosporin.
  • Atasi dehidrasi atau syok dengan ekspander volume cairan
  • Kontrol kejang dengan diaze*pam atau fenitoin.
  • Atasi edema serebral dengan diuretik osmotik ( manitol ).

 

Pencegahan

  1. Individu yang kontak dekat dengan pasien harus dianggap sebagai calon untuk mendapatkan antimikrobial profilaksis ( Rimfampin )
  2. Amati dan periksa segera kontak dekat jika berkembang demam atau tanda dan gejala lain meningitis.
  3. Vaksinasi meniokokal GA mungkin bermanfaat untuk beberapa pelancong ke negara yang mengalami epidemik penyakit meningokokal.
  4. Vaksinasi harus dianggap sebagai tambahan terhadap antibiotik kemoprofilaksis bagi siapa saja yang tinggal dengan pasien yang mempunyai penyakit meningokokal.
  5. Vaksin polisakarisa ( vaksin polisakarida Haemophilus B ) terhadap Haemophilus Influenzae invasi tipe B digunakan secara rutin dalam kasus pediatrik untuk pencegahan meningitis.

 

Meningitis Pada AIDS

Meningitis tuberkulosis dan aseptik kriptokokus pernah dilaporkan pada pasien penderita AIDS. Bentuk akut dan kronis meningitis aseptik dapat terjadi AIDS; kedua bentuk tersebut disertai dengan sakit kepala; tanda iritasi meningeal umumnya terjadi dengan bentuk akut. Meningitis aseptik pada AIDS mungkin disertai dengan paralisis saraf kranial.

Meningitis Kriptokokus

  • Infeksi jamur pada sistem saraf pusat yang paling umum pada pasien penderita AIDS.
  • Dapat mengalami sakit kepala, mual, muntah, kejang, kusut pikir, dan letargi.
  • Pasien tertentu mengalami beberapa gejala bila ada gejala yang timbul karena terjadi respons inflamasi terus menerus pada pasien yang mengalami gangguan imun.
  • Pengobatan meningitis kriptokokus adalah pemberian amfoterisin B, dan mungkin digunakan tanpa flucitosin-5.
  • Terapi rumatan dengan amfoterisin B untuk mencegah relaps.

 

Meningitis Pada Penyakit Lyme

  • Penyakit lyme merupakan proses imflamasi mutisistem yang disebabkan oleh kutu penular spirochaeta Borrelia burgdorferi.
  • Abnormalitas neurogenik ( tampak pada tahap lanjut ) termasuk meningitis, meningitis limfositik kronis, dan ensefalitis.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel