Why Me ? Petuah Bijak Untuk Penderita Kanker
BLOGONASIS - Why me ? Mengapa saya.Sebuah pertanyaan besar yang ditanyakan kepada diri sendiri.Pertanyaan ini biasanya dilakukan seseorang kepada diri sendiri ketika tidak beruntung.Misalnya : sakit parah, kecelakaan, musibah besar yang menyebabkan kehilangan harta dan anggota keluarga.Mereka tidak siap dan tidak rela mendapatkan peristiwa kesulitan hidup itu.Ia meratap-ratap, mengapa harus dirinya yang menerima kesulitan itu.Mengapa tidak orang lain saja.Ia protes berat.Protes kepada keadaan atau pemberi kesulitan.
Berbeda dengan Mantan Menkes Almarhumah Endang rahayu Sedyaningsih, " Saya sendiri belum bisa disebut survivor kanker.Diagnosa Kanker paru stadium 4 baru ditegakkan 5 bulan yang lalu.Dan sampai kata sambutan ini saya tulis, saya masih berjuang untuk mengatasinya.Tetapi saya tidak bertanya "Why me " ?.
Seperti disampaikan dalam sambutannya tertanggal 13 april 2012, yang ditulisnya sendiri untuk menyambut penerbitan buku " Berdamai dengan Kanker " di Jakarta.Satu bulan sebelum beliau berpulang kerahmatullah, 2 mei 2012 pkl 11.41 di RSCM Jakarta, karena menderita kanker paru.
" Saya menganggap menderita kanker adalah salah satu anugerah dari Allah SWT.Sudah banyak anugerah yang saya terima dalam hidup ini : hidup di Negara yang indah, tidak dalam peperangan, diberi keluarga besar yang pandai-pandai, dengan sosial ekonomi lumayan, dianugerahi suami yang sangat sabar dan baik hati, dengan 2 putera dan 1 puteri yang alhamdulillah sehat, cerdas dan berbakti kepada orang tua.Hidup saya penuh dengan kebahagiaan." So...Why not ? " Mengapa tidak, Tuhan telah menganugerahi saya kanker paru ?.
" Tuhan pasti mempunyai rencanaNya, yang saya belum ketahui, tapi saya merasa SIAP menjalankannya.Insya Allah.Setidaknya saya menjalani sendiri, penderitaan yang dialami pasien kanker, sehingga dapat memperjuangkan program pengendalian kanker dengan lebih baik lagi ", kata Endang dalam sambutan itu.
Beliau juga mengajak para penderita kanker untuk berbaik sangka kepada Allah SWT." bagi rekan-rekanku sesama penderita kanker dan para survivor, mari kita berbaik sangka kepada Allah SWT.Kita terima semua anugerahNya dengan bersyukur.Sungguh, lamanya hidup tidak sepenting kualitas hidup itu sendiri.Mari kita lakukan sebaik-baiknya, apa yang bisa kita lakukan hari ini dengan sepenuh hati.
Sebaliknya, jika keberuntungan datang kepada orang lain, ia akan mengatakan " mengapa bukan saya " yang mendapatkannya.Mereka berburuk sangka kepada Allah SWT.Dia merasa lebih pantas untuk mendapatkannya, baik berupa jabatan, kekayaan dan popularitas.Ia tidak rela keberuntungan itu jatuh ketangan orang lain.Sehingga dengan segala cara berusaha merebutnya.Walau itu bertentangan dengan nilai-nilai moral dan etika.
Begitulah tabiat manusia yang cenderung mengikuti selera hawa nafsu, bila tidak dikendalikan nilai etika, moral dan agama.Merekapun tidak pernah merasa puas, apalagi bersyukur atas nikmat yang telah diterimanya.Ia merasa terus kekurangan, walau harta sudah melimpah dan kekuasaan masih dalam genggamannya.Sebab, mata hati telah tertutup, akal sehat telah dikangkangi hawa nafsu.Bila sudah begini, ia tidak akan sanggup mengatakan " why me ?, kemudian bertobat, kecuali mendapat hidayah.Wallahu'a'lam.
Artikel yang perlu Anda baca :
Semoga bermanfaat.Salam Sehat ( sumber : MediaKom )
Berbeda dengan Mantan Menkes Almarhumah Endang rahayu Sedyaningsih, " Saya sendiri belum bisa disebut survivor kanker.Diagnosa Kanker paru stadium 4 baru ditegakkan 5 bulan yang lalu.Dan sampai kata sambutan ini saya tulis, saya masih berjuang untuk mengatasinya.Tetapi saya tidak bertanya "Why me " ?.
Seperti disampaikan dalam sambutannya tertanggal 13 april 2012, yang ditulisnya sendiri untuk menyambut penerbitan buku " Berdamai dengan Kanker " di Jakarta.Satu bulan sebelum beliau berpulang kerahmatullah, 2 mei 2012 pkl 11.41 di RSCM Jakarta, karena menderita kanker paru.
" Saya menganggap menderita kanker adalah salah satu anugerah dari Allah SWT.Sudah banyak anugerah yang saya terima dalam hidup ini : hidup di Negara yang indah, tidak dalam peperangan, diberi keluarga besar yang pandai-pandai, dengan sosial ekonomi lumayan, dianugerahi suami yang sangat sabar dan baik hati, dengan 2 putera dan 1 puteri yang alhamdulillah sehat, cerdas dan berbakti kepada orang tua.Hidup saya penuh dengan kebahagiaan." So...Why not ? " Mengapa tidak, Tuhan telah menganugerahi saya kanker paru ?.
" Tuhan pasti mempunyai rencanaNya, yang saya belum ketahui, tapi saya merasa SIAP menjalankannya.Insya Allah.Setidaknya saya menjalani sendiri, penderitaan yang dialami pasien kanker, sehingga dapat memperjuangkan program pengendalian kanker dengan lebih baik lagi ", kata Endang dalam sambutan itu.
Beliau juga mengajak para penderita kanker untuk berbaik sangka kepada Allah SWT." bagi rekan-rekanku sesama penderita kanker dan para survivor, mari kita berbaik sangka kepada Allah SWT.Kita terima semua anugerahNya dengan bersyukur.Sungguh, lamanya hidup tidak sepenting kualitas hidup itu sendiri.Mari kita lakukan sebaik-baiknya, apa yang bisa kita lakukan hari ini dengan sepenuh hati.
Sebaliknya, jika keberuntungan datang kepada orang lain, ia akan mengatakan " mengapa bukan saya " yang mendapatkannya.Mereka berburuk sangka kepada Allah SWT.Dia merasa lebih pantas untuk mendapatkannya, baik berupa jabatan, kekayaan dan popularitas.Ia tidak rela keberuntungan itu jatuh ketangan orang lain.Sehingga dengan segala cara berusaha merebutnya.Walau itu bertentangan dengan nilai-nilai moral dan etika.
Begitulah tabiat manusia yang cenderung mengikuti selera hawa nafsu, bila tidak dikendalikan nilai etika, moral dan agama.Merekapun tidak pernah merasa puas, apalagi bersyukur atas nikmat yang telah diterimanya.Ia merasa terus kekurangan, walau harta sudah melimpah dan kekuasaan masih dalam genggamannya.Sebab, mata hati telah tertutup, akal sehat telah dikangkangi hawa nafsu.Bila sudah begini, ia tidak akan sanggup mengatakan " why me ?, kemudian bertobat, kecuali mendapat hidayah.Wallahu'a'lam.
Artikel yang perlu Anda baca :
Semoga bermanfaat.Salam Sehat ( sumber : MediaKom )
0 Response to "Why Me ? Petuah Bijak Untuk Penderita Kanker"
Post a Comment