Apa Pengaruh Hipertensi Terhadap Otak ?
BLOGONASIS - Ketika Anda memikirkan efek dari penyakit tekanan darah tinggi ( Hipertensi ), Anda mungkin berpikir tentang serangan jantung dan stroke, karena Anda banyak melihat pasien dengan hipertensi terkena serangan jantung maupun stroke yang akhirnya banyak yang meninggal.
Tapi kesehatan semua organ tubuh sangat tergantung pada sirkulasi yang adekuat, dan banyak organ yang menderita dampak dari penyakit tekanan darah tinggi tidak diobati, dimana salah satu organ yang paling beresiko adalah Otak.
Berbagai penyakit dan obat-obatan dapat berkontribusi terhadap kehilangan memori ditunjukkan dari studi dan penelitian yang berkelanjutan, semakin jelas bahwa efek tekanan darah tinggi berperan dalam penuaan pada organ otak.
Gangguan kognitif ringan biasanya dapat menjadi masalah, tapi biasanya cukup mudah untuk dikelola, tetapi kehilangan memori yang parah adalah sebuah bencana, yang menyebabkan kehilangan kemampuan penalaran yang cukup berat.
Dari beberapa studi dan penelitian menunjukkan hasil dan rincian yang bervariasi , tetapi lebih banyak yang menunjukkan bahwa penyakit tekanan darah tinggi meningkatkan risiko penurunan kognitif ringan, jenis demensia yang disebut adalah demensia vaskuler, bahkan juga penyakit alzheimer.Peningkatan tekanan sistolik dan diastolik yang terjadi cukup lama dan tanpa pengobatan akan semakin memperberat risiko.
Kebanyakan investigasi lebih berfokus pada orang tua.sebagai contoh, sebuah studi dari 2.505 pria berusia antara 71 dan 93 tahun ditemukan bahwa pria dengan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih tinggi adalah 77% lebih mungkin terkena demensia dibandingkan pria dengan tekanan sistolik dibawah 120 mm Hg.
Kerusakan dan cacat yang disebabkan oleh demensia tidak dapat dikembalikan, inilah yang membuat pencegahan penting dilakukan dengan mengobati penyakit darah tingginya guna menurunkan risiko terkena demensia.
Ada baiknya Anda ketahui bahwa pengendalian tekanan darah dapat mengurangi risiko disfungsi kognitif, tetapi bagaimana dengan orang yang sudah menderita kehilangan memori ringan ? Apakah dapat dicegah kerusakan lebih lanjut ?
Jawabannya Mungkin, Ilmuwan italia telah mempelajari bahwa 80 pasien dengan disfungsi kognitif ringan, selama periode dua tahun, orang-orang yang diberi obat untuk mengobati tekanan darah tinggi adalah lebih mungkin menjadi full-blown alzheimer dibandingkan pasien yang tidak diobati, ini hanya satu penelitian pada saat itu.Bagaimana menurut Anda ?
Tapi kesehatan semua organ tubuh sangat tergantung pada sirkulasi yang adekuat, dan banyak organ yang menderita dampak dari penyakit tekanan darah tinggi tidak diobati, dimana salah satu organ yang paling beresiko adalah Otak.
Tekanan darah tinggi : Memori Pendek
Berbagai penyakit dan obat-obatan dapat berkontribusi terhadap kehilangan memori ditunjukkan dari studi dan penelitian yang berkelanjutan, semakin jelas bahwa efek tekanan darah tinggi berperan dalam penuaan pada organ otak.
Gangguan kognitif ringan biasanya dapat menjadi masalah, tapi biasanya cukup mudah untuk dikelola, tetapi kehilangan memori yang parah adalah sebuah bencana, yang menyebabkan kehilangan kemampuan penalaran yang cukup berat.
Dari beberapa studi dan penelitian menunjukkan hasil dan rincian yang bervariasi , tetapi lebih banyak yang menunjukkan bahwa penyakit tekanan darah tinggi meningkatkan risiko penurunan kognitif ringan, jenis demensia yang disebut adalah demensia vaskuler, bahkan juga penyakit alzheimer.Peningkatan tekanan sistolik dan diastolik yang terjadi cukup lama dan tanpa pengobatan akan semakin memperberat risiko.
Kebanyakan investigasi lebih berfokus pada orang tua.sebagai contoh, sebuah studi dari 2.505 pria berusia antara 71 dan 93 tahun ditemukan bahwa pria dengan tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih tinggi adalah 77% lebih mungkin terkena demensia dibandingkan pria dengan tekanan sistolik dibawah 120 mm Hg.
Mengobati tekanan darah, mencegah demensia ?
Kerusakan dan cacat yang disebabkan oleh demensia tidak dapat dikembalikan, inilah yang membuat pencegahan penting dilakukan dengan mengobati penyakit darah tingginya guna menurunkan risiko terkena demensia.
Berikut ini beberapa bukti dan fakta , diantaranya :
- Ilmuwan eropa melaporkan bahwa terapi jangka panjang untuk tekanan darah tinggi mengurangi risiko demensia sebesar 55%.
- Satu studi di Amerika terkait terapi dengan risiko 38% lebih rendah.
- Studi lain melaporkan bahwa setiap tahun terapi dikatkan dengan penurunan risiko demensia sebesar 6%.
- Salah satu studi tentang pria dan wanita Amerika terkait terapi menunjukkan penurunan 36% risiko penyakit alzheimer.dalam penelitian tersebut, jenis obat diuretik tampaknya menjadi obat yang paling menguntungkan.
- Tim peneliti dari harvard dan Universitas boston melaporkan bahwa pengobatan tekanan darah tinggi dalam kurun waktu enam bulan benar-benar meningkatkan aliran darah ke otak.
Tidak ada kata terlambat
Ada baiknya Anda ketahui bahwa pengendalian tekanan darah dapat mengurangi risiko disfungsi kognitif, tetapi bagaimana dengan orang yang sudah menderita kehilangan memori ringan ? Apakah dapat dicegah kerusakan lebih lanjut ?
Jawabannya Mungkin, Ilmuwan italia telah mempelajari bahwa 80 pasien dengan disfungsi kognitif ringan, selama periode dua tahun, orang-orang yang diberi obat untuk mengobati tekanan darah tinggi adalah lebih mungkin menjadi full-blown alzheimer dibandingkan pasien yang tidak diobati, ini hanya satu penelitian pada saat itu.Bagaimana menurut Anda ?
0 Response to "Apa Pengaruh Hipertensi Terhadap Otak ? "
Post a Comment